Seminar Nasional "Siapkah Indonesia Menghadapi Kurikulum 2013?"

            Tepat hari Minggu 28 April 2013, salah satu proker besar Hima Pendidikan Akuntansi yakni Seminar Nasional yang telah  rutin dilaksanakan tiap perode kepengurusan kini telah terlaksana dengan baik. Ini bisa dibuktikan dengan membludaknya peserta seminar nasional yang melebihi kuota yang telah ditetapkan oleh panitia. Dengan ruang sidang  umum yang berkapasitas sekitar 400 orang maka acara seminar nasional pun terselenggara  dengan baik, walaupun panitia sempat kewalahan dengan membludaknya jumlah peserta namun acara tetap dapat berjalan walau ada beberapa hambatan kecil namun tidak menyurutkan semangat para panitia seminar nasional untuk menyukseskan acara tersebut. Hal ini dibuktikan dengan apresiasi tinggi yang diberikan oleh Rektor UNY Bapak Rochmat Wahab yang memuji atas terselenggaranya seminar nasional oleh Hima Pendidikan Akuntansi, beliau mengutarakan tidak menyangka bahwa acara sebesar ini diselenggarakan oleh Hima Pendidikan Akuntansi.
            Pukul 09.15 pembukaan acara seminar nasional pun resmi dibuka oleh Bapak Rochmat Wahab yang sebelumnya ada sambutan dari ketua panitia seminar nasional Sdr. Abu Ismail dan ketua Hima Pendidikan Akuntansi Sdr Zulfri Adi Wibowo. Setelah sebelumnya acara sempat molor beberapa menit karena menunggu kedatangan Bapak Rochmat Wahab yang baru saja tiba dari Surabaya. Atas usaha keras dari panitia Seminar Nasional untuk menghadirkan beliau dalam pembukaan semnas.
            Acara dimulai dengan pembicara pertama yakni  Prof. Suyanto, Ph.D, beliau adalah guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta yang di moderatori oleh Ibu Annisa. Dalam materi yang disampaikan beliau menjelaskan mengenai garis garis besar kurikulum 2013 yang kelak akan diterapkan. Dalam pengembangan kurikulum 2013 merupakan implikasi dari tujuan pendidikan pada kurikulum kurikulum sebelumnya  yakni KBK 2004 dan KTSP 2006 antara lain penyesuaian beban, penguatan proses pendidikan, pendalaman dan perluasan materi, serta penataan pola piker dan tata kelola yang menjadi tantangan eksternal dan internal dalam penerapan kurikulum 2013 kelak. Beliau juga mengemukakan tantangan yang akan dihadapi pengembangan kurikulum yang berasal dari persepsi masyarakat meliputi beban siswa yanterlalu berat, kurang bermuatan karakter, serta terlalu bermuatan pada aspek kognitif saja. Sedangkan dari tantangan masa depan yakni masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, serta pergeseran perekonomian dunia. Serta beliau juga menuturkan langkah langkah yang sebaiknya diambil dalam penguatan tata kelola kurikulum 2013. Yang pertama menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan dan terakhir memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.
            Kemudian materi selanjutnya disampaikan oleh pemateri kedua yakni Bapak Eko Prasetyo yang masih di moderatori oleh Ibu Annisa. Gaya pembawaan beliau yang begitu santai dan menyenangkan membuat para audience menjadi semangat untuk memperhatikan materi yang beliau sampaikan apalagi dengan banyaknya pepatah atau ungkapan dalam penyampaian materi. Dalam materinya Bapak Eko Prasetyo yang seorang pemerhati pendidikan secara garis besar menyampaikan materi bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah refleksi bukan penjelasan. Beliau juga memberikan pengertian mengenai mendidik yakni mendidik itu membimbing dengan hati & kasih mendidik itu membangkitkan rasa kagum cinta pada alam semesta mendidik itu membuktikan apa yang diajarkan, ya jadi teladan sekolah jangan sampai melihat murid seperti komputer dan guru sebagai robot ilmu, perhatian dan cinta itulah kurikulum hidup yang sesungguhnya (frederich Froebel).
            Setelah materi dari pembicara 1 dan 2 selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari audience dan setelah sesi Tanya jawab dilanjutkan dengan pemberian kenang kenangan dari panitia kepada kedua pembicara. Lalu setelah pemberian kenang kenangan dilanjutkan dengan ISHOMA untuk para peserta dari jam 12.45 sampai 13.30. peserta diberi waktu untuk istirahat sejenak sambil menikmati hiburan dari panitia yakni Diksicoustic. Yang beranggotakan 4 orang yakni Sdri Aulia Y Adnin, Sdri Shinta Widya, Sdr Ade Permananafi’I dan Sdr Soni Irawan. Peserta pun tampak puas menikmati hiburan yang disuguhkan oleh panitia.
            Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan CV moderator ibu Adeng Pustikaningsih dan pemateri ketiga yakni Bapak Sugito Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Dalam materi yang disampaikan beliau menyampaikan mengenai permasalahan pendidikan yang dihadapi  oleh Indonesia yakni dasar dan arah pendidikan,  kacaunya politik pendidikan, kepentingan nonpencerdasan, masalah finansial, masalah kultural: sekolah cari ijazah, kesenjangan tenaga pendidik (guru), sarana prasarana, komitmen Pemda di era otonomi daerah, dekotomi negeri dan swasta. Beliau juga menyampaikan indikator keberhasilan implementasi kurikulum 2013 (versi kemdikbud) meliputi ketersediaan buku pegangan, ketersediaan buku penilaian, kesiapan guru : penyesuaian kompetensi guru, dukungan manajemen, dan budaya akademik: pemangku kepentingan. Lalu pertanyaan selanjutnya timbul apakah guru suddah siap dan paham betul dengan penerapan kurikulum 2013? Menurut beliau dengan mensurvei beberapa guru ternyata masih banyak yang belum memahami dan baru sebatas mendapat informasi dari surat kabar maupun dari teman. Maka diharapkan segera ada finalisasi dokumen kurikulum 2013, penggandaan, distribusi sampai sekolah.


Ada dua hal yang tak dapat kembali yakni WAKTU dan PERKATAAN maka pergunakanlah keduanya dengan baik (Mario Teguh)
Kamu tak akan bisa melupakan orang yang benar benar kamu cintai, kecuali kamu belajar mencintai orang lain ( Mario Teguh)