DPR#1 (DIKSI PRESS RELEASE)


DIKSI PRESS RELEASE #1

Ekonomi Global Diprediksi Meredup di Tahun 2024

Perekonomian global diprediksi akanmengalami perlambatan pertumbuhan di tahun 2024. Hal ini diungkapkan oleh berbagai lembaga internasional seperti Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Bank Indonesia (BI). Faktor yang menyebabkan perlambatan ekonomi gobal, terjadinya perang Rusia di Ukraina telah memicu krisis energi dan pangan global. Hal ini mengakibatkan harga energi dan pangan melonjak, rantau pasokan terhambat, biaya hidup meningkat. Bank sentral di negara-negara maju, seperti AS dan Eropa, menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Namun, kebijakan ini dapat meningkatkan biaya pinjaman, memperlambat investasi dan komsumsi, menghambat pertumbuhan ekonomi. China menerapkan kebijakan ketat untuk menekan kasus COVID-19. Hal ini mengakibatkan gangguan pada aktibitas ekonomi global, penurunan permintaan global, perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Faktor lainnya, ketidakpastian geopolitik. Perang di Ukraina, ketegangan AS-China, dan konflik di Timur Tengah menciptakan ketidakpastian geopolitik yang dapat mengganggu perdagangan dan investasi, melemahkan kepercayaan investor, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan perubahan iklim, dampak perubahan iklim seperti bencana alam dan cuaca ekstrem dapat mengganggu produksi pertanian, merusak infrastruktur, meningkatkan biaya ekonomi.

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan turun menjadi 2,9% di tahun 2024, dari 3,0% di tahun 2023. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan turun menjadi 2,7% di tahun 2024, dari 3,6% di tahun 2023. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan turun menjadi 2,8% di tahun 2024, dari 3.1% di tahun 2023.

Selain itu pendapat lain disampaikan oleh Menkeu, mejelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 oleh International Monetary Fund (IMF) HANYA SEBESAR 3,1 persen, sedangkan World Bank memprediksi perekonomian global hanya tumbuh 2,4 persen, lebih rendah dari kinerja perekonomian global 2023. Menkeu mengatakan kontributor yang penting dalam mendukung kuatnya ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang masih terjaga tumbuh di 4,82 persen dari sisi pengeluaran dan sektor manufaktur tumbuh 4.64 persen dari sisi produksi. Aktivitas konsumsi yang tetap kuat ini didukung oleh inflasi yang terkendali dan peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat.

"Perekonomian global 2024 diperkirakan masih dalam posisi lemah, dimana meskipun inflasi mengalami mederasi atau penurunan, namun belum serta merta menurunkan suku bunga yang melonjak cukup tinggi dalam 18 bulan terakhir," kata Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita Februari 2024 secara daring pada Kamis (22/2).

"Pelemahan global dan tren harga komoditas yang melemah tentu harus kita waspadai karena akan berpotensi mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia alhamdulillah selama periode 2023 masih bisa bertahan di 5 persen atau dalam hal ini 5,05 persen. Ini karena kuartal empat tetap terjaga di atas 5 persen," ujar Menkeu.

"Konsumsi rumah tangga masih terjaga tumbuh di 4,82 persen dan ini kontribusinya 53 persen terhadap total PDB (Produk Domestik Bruto). PMTB atau investasi dalam hal ini tumbuh 4,4 persen, kontribusinya terhadap PDB adalah 29,3 persen. Konsumsi pemerintah juga memberikan kontribusi positif 2,95 persen," kata Menkeu.

Perlambatan ekonomi global memiliki dampak serius yang perlu diatasi, terdapat dampak penurunan pendapatan dan lapangan kerja, peningkatan kemiskinan dan ketimpangan, ketidakstabilan sosial dan politik. Upaya untuk mengatasi dampak perlambatan ekonomi global dengan kerjasama internasional, negara-negara perlu bekerja sama untuk menyelesaikan krisis energi dan pangan serta menjaga stabilitas geopolitik. Kebijakan fiskal yang ekspansif, pemerintah dapat meningkatkan belanja publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan kebiajakn moneter yang akomodatif, bank sentral dapat menjaga suku bunga pada tingkat yang rendah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Upaya bersama dari berbagai pihak diperlukan untuk mengatasi krisis ini dan mendorong pemulihan ekonomi global.

Referensi

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230607091826-4-443694/bank-dunia-ekonomi-ri-bisa-salip-china-as-di-2024-2025

https://www.imf.org/en/Publications/WEO/Issues/2024/01/30/world-economic-outlook-update-january-2024

https://www.cnbcindonesia.com/market/20230530132354-17-441787/nih-ramalan-bos-bi-soal-ekonomi-inflasi-rupiah-di-2024

https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Ekonomi-Global-2024-Diperkirakan-Masih-Lemah