DPR#3 (DIKSI PRESS RELEASE)


Ratusan Ribu Calon Penerima Beasiswa KIPK Kehilangan Data Pribadi Akibat Kebocoran Pusat Data Nasional (PDN)

Pusat Data Nasional (PDN) baru-baru ini mengalami kebocoran data besar-besaran dan berdampak pada ratusan ribu calon penerima Beasiswa KIPK. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan, 47 domain layanan atau aplikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan terdampak gangguan Pusat Data Nasional (PDN) karena diserang ransomware. Salah satu layanan yang terdampak adalah laman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Gangguan ini terjadi saat pendaftaran KIP kuliah untuk jalur mandiri perguruan tinggi sudah dibuka sejak Jumat (7/6/2024). Kebocoran ini menyebabkan informasi pribadi seperti nama, nomor identifikasi, dan informasi kontak dibagikan secara luas secara online, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang penyalahgunaan informasi pribadi dan pencurian identitas. Hal ini berdampak signifikan tidak hanya pada individu yang terkena dampak tetapi juga pada kepercayaan masyarakat terhadap keamanan data  pemerintah.
“Saya sangat menyesal, kenapa. Karena Kemendikbudristek tidak membuat backup data terhadap data yang begitu banyak yang melibatkan data jutaan siswa-siswa yang ada di Indonesia,” jelas Politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan peristiwa pembobolan data harus dijadikan pelajaran oleh pemerintah.  Dia menyebut melakukan backup data dan keamanan data sangat penting menuju digitalisasi. Selain itu, Dede Yusuf juga menyesali Kemendikbudristek yang tidak melakukan backup data. Pasalnya, data-data tersebut melibatkan data jutaan siswa Indonesia. Kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola dan melindungi informasi rahasia yang mereka miliki.
Mengapa backup data penting?, pentingnya backup terhadap data negara tidak dapat diabaikan dalam konteks modern di mana informasi digital menjadi inti dari banyak aspek kehidupan kita. Data negara mencakup segala hal mulai dari kebijakan publik, informasi administratif, hingga rekam medis masyarakat. Kehilangan atau kerusakan data ini bisa memiliki konsekuensi serius, termasuk gangguan terhadap kontinuitas pemerintahan dan pelayanan publik. Oleh karena itu, menjaga data agar tetap aman dan tidak hilang menjadi prioritas utama. Salah satu cara yang efektif untuk menjaga data adalah dengan melakukan backup secara rutin. Berikut adalah beberapa alasan mengapa back up data sangat penting:
1. Menghindari Kehilangan Data, kehilangan data dapat terjadi karena kegagalan perangkat keras, infeksi virus, atau kesalahan manusia. Backup data memastikan kita memiliki salinan  data penting jika terjadi hal yang tidak terduga.
2. Melindungi dari Serangan Cyber, serangan ransomware dan malware sedang meningkat,  mengenkripsi atau merusak data di perangkat kita dan mengancam akan meminta uang tebusan untuk memulihkan akses ke file yang ada. Backup memungkinkan kita  memulihkan data tanpa  membayar uang tebusan kepada penyerang.
3. Pencurian atau Kehilangan Perangkat, perangkat fisik, seperti komputer, laptop, atau perangkat penyimpanan eksternal lainnya yang menyimpan data penting, hilang atau dicuri, sehingga mengakibatkan hilangnya file dan data di dalamnya. Ada kemungkinan bahwa penyimpanan Arsip backup data juga berfungsi sebagai arsip untuk menyimpan data historis yang mungkin diperlukan di kemudian hari.
4. Keamanan dan Kepatuhan, banyak industri mempunyai peraturan yang mengharuskan perusahaan menyimpan data untuk jangka waktu tertentu. Mengamankan data membantu kita memenuhi persyaratan hukum dan peraturan, memastikan data kita aman, dan kita dapat mengaksesnya saat kita membutuhkannya.
Saat pihak berwenang menyelidiki kejadian ini, banyak  calon penerima  KIPK yang merasa prihatin dan kecewa. Mereka  memberikan informasi pribadinya dengan harapan  mendapatkan kesempatan yang lebih baik melalui beasiswa ini, namun mereka harus menghadapi potensi risiko identitas yang dapat merugikan mereka di kemudian hari nya. Kebocoran ini juga menimbulkan pertanyaan tentang pentingnya meningkatkan perlindungan data oleh PDN dan lembaga serupa serta sistem keamanan informasi yang lebih kuat dan komprehensif. Pakar keamanan data telah memperingatkan bahwa kebocoran tersebut tidak hanya berdampak pada korban individu, namun juga dapat merusak reputasi dan kredibilitas institusi yang terlibat. Mereka menekankan perlunya mengambil langkah proaktif untuk melindungi data pribadi, termasuk enkripsi yang kuat dan pemantauan keamanan yang ketat untuk mencegah kebocoran data di masa depan. Pemerintah mengakui sistem untuk program bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah masih dalam proses pemulihan, usai terdampak peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Mahasiswa yang menjadi penerima KIP Kuliah pun diminta bersabar menunggu perbaikan, dan mengikuti arahan untuk mengunggah ulang dokumen pendaftaran. Dengan begitu solusi yang dapat dilakukan yaitu mahasiswa baru yang sudah mendaftar KIP Kuliah dapat mengunggah ulang dokumen sampai 31 Agustus. Atas hilangnya data tersebut, Kemendikbud meminta kepada mahasiswa baru yang sudah daftar Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) 2024 wajib unggah ulang dokumen pendaftaran. Unggah ulang dokumen KIP Kuliah 2024 sudah bisa dilakukan mulai tanggal 29 Juli 2024. Sekjen Kemendikbud Ristek Suharti mengatakan pihaknya berusaha mengembalikan link KIP kembali normal.
"Mahasiswa penerima KIP Kuliah tidak perlu khawatir, karena selama proses pemulihan sistem ini, semua proses pencairan KIP Kuliah untuk mahasiswa penerima yang sedang berjalan (on going) akan selesai sesuai jadwal dan tanpa keterlambatan pada bulan Agustus 2024," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (1/7) melansir Antara. Dia juga memastikan bahwa pencarian dana KIP Kuliah 2024 akan tetap tepat waktu. Sebab, proses pencarian sudah berjalan dan mencapai 98,8 persen, sebelum sistem mengalami gangguan.

Referensi: